Minggu, 06 Mei 2012

tentang kata "syukur" dan "sukur"

Kata “syukur” bukanlah merupakan kata asing di telinga masyarakat, karena didalam berbagai aktivitas sering didengar kata-kata tersebut. Seperti pada setiap kesempatan yang banyak melibatkan orang, baik dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian umum, khutbah jum’at, ataupun dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan, seperti: acara rapat, seminar dan lain-lain. Para pembicara selalu memulai dengan ucapan : “……….sebelum acara ini dimulai, marilah kita bersyukur……”

Mengingat betapa populernya kata “syukur” penulis mencoba menela’ah kata tersebut dari segi lafal, arti dan implikasinya. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam pelafalan atau pengucapan kata syukur di kalangan masyarakat awam, yang dikhawatirkan akan mengakibatkan kesalahan dalam arti dan implikasinya.
Perbedaan kata “Syukur” dan “Sukur”
Didalam tulisan seperti: dalam buku, majalah, surat kabar, kata syukur telah betul penulisannya yaitu “syukur”. Tapi dalam pelafalan sering kali salah mengucapkannya dengan kata sukur. Padahal kata syukur jauh berbeda dengan kata sukur, baik dalam lafalnya maupun isinya.
Perbedaan lafal “Syukur” dan “Sukur”
Kata syukur dan sukur adalah  dua kata serapan dari bahasa Arab atau tepatnya kata yang berasal dari Al Qur’an dan Al Hadist. Kata syukur bila ditulis diawali dengan syin yang asal katanya syak’r. Sedangkan sukur diawali dengan sin asal katanya adalah sak’r. Perbedaanya yaitu terletak pada huruf syin dan sin, jika dilihat sepintas seolah-olah tidak ada masalah dalam melafalkannya, tetapi justru sebaliknya, apabila salah mengucapkannya, maka salah pula arti dan maknanya, betu pula tujuannya.
Perbedaan arti “Syukur” dan “Sukur”
Secara etimologi kata syukur artinya terima kasih, sedangkan kata sukur artinya mabuk atau tergila-gila. Dilihat dari etimologi dua kata tersebut artinya secara termologi/terminologi arti dan isinya sangat kotroversial.
Perbedaan implikasi “Syukur” dan “Sukur”
Bersyukur yaitu berterima kasih baik kepada Allah atau kepada sesame manusia, hal ini sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam, karena implikasinya sangat positif. Orang yang pandai bersyukur akan memperoleh keuntungan didunia dan diakhirat.
Para pecandu narkoba alias pemabuk, akan hidup menderita dan memperoleh kerugian didunia dan di akhirat.
Syukur dan sukur ternyata memiliki arti, makna serta tujuan dan nilainya berbeda sekali. Syukur membuahkan keuntungan dan kebahagiaan, sedangkan sukur kesengsaraan. Dengan demikian kita harus lebih hati-hati dalam mengucapkannya jangan sampai tertukar antara ucapan syukur dan sukur, terlebih ketika kita sedang berzikir atau berdoa.
Sumber : Dari berbagai sumber
pengertian syukur, arti syukur dalam islam, hakikat syukur, pengertian sabar, nikmat syukur, pengertian syukur kepada allah, pengertian syukur menurut bahasa dan istilah, pengertian syukur menurut bahasa, pengertian syukur dalam islam, syukur, syukur nikmat allah, definisi syukur, syukur kepada allah,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar